Acara Syukuran Adat Pemau Do Made (Bersihkan Orang Mati) Di Sabu Raijua
Gambar ini hanya sebagai Ilustrasi |
Syukuran Adat Bagi Orang Yang Sudah Meninggal di Sabu
Pemau Do Made adalah syukuran secara adat bagi orang yang baru meninggal. Bila diterjemahkan secara hurufiah "pemau" artinya: "Bersihkan" dan "Do Made" artinya: "orang mati". Jadi, bila diartinya secara sederhana, "pemau do made" artinya "Bersihkan orang mati.
Pada zaman dahulu, acara pemau do made biasanya tidak membunuh banyak hewan seperti kebau, kuda, kambing, babi dan lain-lain. Namun itu juga tergantung dari status dan kelas sosial orang yang meninggal. Acara pemau do made, keluarga hanya membunuh seekor babi untuk makan bersama seluruh keluarga besar pada hari ke 3 setelah dikuburkan.
Untuk acara Pemau do Made, hanya dibutuhkan sepotong daging (hekehui) antara kepala dan kaki depan (RUHABI) guna diletakan pada tempat menyimpan barang, biasanya di rumah adat orang Sabu (Ammu rukoko atau Ammu Kepue) yang berada di sebelah kanan atas saat kita masuk dari pintu utama (KELAE D'URU). Tempat itu dinamakan 'BADJA (Badja: sejenis plafon yang biasa digunakan untuk tempat penyimpanan). Disitulah daging tersebut ditaruh bersama makanan lainnya seperti sorgum/Jagung Sabu (terae: Makanan Khas orang Sabu). Sementara itu, pada tiang dari rumah itu ditaruh air. Tujuannya agar memisahkan roh orang yang sudah meninggal dengan orang yang masih hidup.
Namun, seiring berjalannya waktu, acara pemau do made, sebagai acara orang mati, orang Sabu kini membunuh hewan yang banyak. Dalam acara itu, bisa sembelih hewan sampai puluhan ekor, apalagi kalau orang yang meninggal memiliki status sosial yang tinggi dan keluarga terpandang.
Mengapa sekarang acara pemau domade harus sembelih banyak hewan? Sebenarnya Itu karna jiwa sosial orang Sabu sangat tinggi. tidak mau melihat saudaranya susah. Jadi mereka akan berbondong-bondong datang untuk membantu. Jiwa gotong-royong inilah yang tetap ada sampai dengan saat ini. Ada yang bawa kerbau, ada yang bawa kuda, ada juga yang bawa babi kambing atau domba. dan suadara perempuan dari yang meninggal akan datang membawa sarung atau selimut yang disebut: "wute". Dan ada dua bagian yang disebut "Pala", yaitu, "Pala Bara" dan "Pala Bal'la".
pala "Pala Bara" adalah bagian (berupa daging; lht gambar di bawah) yang dibagikan kepada saudara yang membawa barang seperti hewan besar, beras dan uang. Sementara, "Pala Bal'la" adalah bagian (berupa daging; lht gambar di bawah) dibagikan kepada saudara perempuan yang membawa sarung atau selimut.
Demikian sedikit catatan tentang acara syukuran orang mati atau pemau do made bagi orang Sabu. Semoga ada teman yang bisa bantu menambahkan atau mengoreksi info ini, agar kita belajar bersama-sama. Supaya budaya kita tetap dilestarikan serta tidak hilang sampai anak dan cucu.
Sumber: Catatan Pegiat Budaya dari Mehara, ama Efa Mita Savu II
_______________
Artikel ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan atau merevisinya. Silahkan tinggalkan komentar yang membangun di kolom komentar atau Hubungi kami.