Budaya Rote: Trio Kerajaan Termanu: Johannes J. M Amalo, Christoffel J. M Amalo dan Christian J. M Amalo
Trio Kerajaan Termanu: Johannes J. M Amalo, Christoffel J. M Amalo dan Christian J. M Amalo
Oleh: Sonny Pellokila
Jeremias Michiel Amalo (Jeremias M. Amalo) merupakan putra tunggal dari Michiel Amalo, Manek Termanu ke XII (1860-1875). Jeremias M. Amalo diangkat menjadi Manek ke-XV di Termanu pada tanggal 04 Juni 1894. Manek Jeremias M. Amalo berkuasa di Termanu pada 1894-1908. Sejak mulai era Jeremias M. Amalo berkuasa di Termanu sebagai Manek, dominansi Fola Teik (Amalo) pada dinasti kerajaan Termanu tidak tergoyahkan sampai pada masa kekuasaan Manek berakhir terhitung sejak pelayanan Pemerintah Daerah mulai terasa oleh rakyat Termanu. Jeremias M. Amalo mempunyai 5 orang putra, yaitu Puu Keluanan, Deta Keluanan, Christian Jeremias Michiel Amalo (Christian J.M Amalo), Christoffel Jeremias Michiel Amalo (Christoffel J.M Amalo) dan Johannes Jeremias Michiel Amalo (Johannes J.M Amalo). Ketiga anak dari Manek Jermias M. Amalo atau disebut juga dengan “Trio Termanu” sangat berperan penting dalam pembentukan Swaparaja Rote.
Sesuai dengan tradisi Termanu, Johannes J.M Amalo dengan status sebagai putra bungsu merupakan pewaris mahkota kerajaan Termanu. Johannes J.M Amalo diangkat menjadi Manek ke XVI di Termanu pada tanggal 14 April 1909 untuk menggantikan ayahnya (Jeremias M. Amalo). Semenjak menjadi Manek di Termanu, Johannes J.M Amalo pernah ditawarkan oleh Pemerintah Belanda (C. H. van Rieschoten) agar secara bersama-sama memfasilitasi pembentukan swapraja dan kefetoran di Rote, sekaligus menjadi Radja untuk swapraja Rote. Manek Johannes J.M Amalo menolak tawaran tersebut karena kondisi kesehatannya.
Manek Johannes J.M Amalo menikah dengan seorang wanita bangsawan dari Korbaffo yang bernama Elisabeth Manubulu. Dari hasil perkawinan tersebut dikarunai 4 orang anak yang terdiri 2 orang putra (Jacob Samuel Amalo dan Ernst Johannes Isak Amalo) dan 2 orang putri (Anna Welhelmina Regina Amalo dan Donna Adeleida Bertje Amalo-Djawa). Donna Adeleida Bertje Amalo yang lahir di Feapopi namun sejak umur 4 tahun, Donna A.B Amalo telah diadopsi oleh adik perempuan dari ibunya bernama Angke E. Manubulu yang menikah dengan Radja Sabu bernama Samuel Thomas Djawa. Donna Adeleida Bertje Amalo Djawa tumbuh dan besar di Sabu.
Karena kondisi Manek Johannes J.M Amalo yang terus menerus sakit sehingga aktifitas sistim pemerintahan kerajaan Termanu tidak berjalan sebagaimana mestinya maka pada tahun 1912, Johannes J.M Amalo menyerahkan takhta kerajaan Termanu kepada kakaknya yang bernama Christoffel J.M Amalo untuk memimpin Termanu.
Christoffel J.M Amalo diangkat menjadi Manek ke XVII di Termanu pada tahun 1912 menggantikan Johannes J.M Amalo. Christoffel J.M Amalo menindaklanjuti gagasan pemikiran dari adiknya untuk membuat suatu wilayah landscape baru dalam rangka menuju pembentukan swapraja Rote. Pada tahun 1916, terbentuk suatu wilayah landscape baru, yaitu Lomakoli yang merupakan gabungan antara Nusak Termanu dan Ba’a.
Putra sulung dari Johannes J.M Amalo yang bernama Jacob Samuel Amalo diangkat menjadi Radja Lomakoli. Namun karena pada waktu itu, Jacob Samuel Amalo harus menempuh pendidikannya di Kupang dan selanjutnya ke Makassar, maka pelaksana harian dari jabatan Radja adalah Christoffel J.M Amalo. Bahasa yang digunakan pada waktu itu adalah Christoffel J.M Amalo merupakan Radja dibawah tangan dari Jacob Samuel Amalo. Pusat kedudukan wilayah landscape Lomakoli di Feapopi, Termanu.
Christoffel J.M Amalo mempunyai 6 orang putra, yaitu Zet Amalo, Anton Amalo, Godlief Amalo, Albert Amalo, Miquel Amalo, Habel Amalo.
Masa kekuasaan Christoffel J.M Amalo sebagai Radja dibawah tangan dari Jacob Samuel Amalo mulai berakhir ketika wilayah landscape Lomakoli dan landscape Kradjaan Ampat dilebur menjadi suatu wilayah landscape yang lebih besar lagi pada tahun 1918 dengan nama “Rote Talada”.
Christian J. M Amalo
Wilayah landscape “Kradjaan Ampat” (Gabungan Nusak Lole, Keka, Talae dan Bokay) telah terbentuk sejak tahun 1897. Radja pertama untuk Kradjaan Ampat adalah Daniel Paulus Zacharias. Pusat kedudukan Kradjaan Ampat di Lole. Pada 1907, wilayah landscape Kradjaan Empat terpecah dan masing-masing Nusak kembali dipimpin oleh masing-masing Manek.
Pada tahun 1911, wilayah Lole, Keka, Talae, & Bokai disatukan kembali dalam satu landscape oleh Pemerintah Belanda dengan masih sebutan yang sama, yaitu “Kradjaan Empat”. C. Manafé diangkat menjadi Radja di wilayah landscape Kradjaan Ampat. Pusat kedudukan Kradjaan Ampat berada di Keka. Pada tahun 1917, C. Manafe digantikan oleh Christian J.M Amalo untuk memimpin wilayah landscape Kradjaan Empat. Inilah pertama kali orang Termanu di percaya untuk mempimpin wilayah Kradjaan Empat. Radja Christian J.M Amalo memindahkan pusat kedudukan Kradjaan Ampat dari Keka ke Talae Seda.
Prof. Dr. Ir. Herman. Johannes, dalam bukunya yang berjudul : Karya dan Pengabdiannya mengatakan bahwa semasa kecil, dia adalah pengagum Radja Kradjaan Empat yang bernama Christian J.M Amalo. Dia sempat menyesali kepada ayahnya (Daniel Abia Johannes) karena ketika mereka pindah dari Keka ke Talae-Seda pada tahun 1919, Herman Johannes tidak sempat bertemu langsung dengan Radja Kradjaan Empat.
Pada tahun 1918 terbentuk suatu wilayah landscape “Rote Talada” yang merupakan gabungan antara wilayah landscape Kradjaan Ampat dan Lomakoli. Christian J.M Amalo kembali dipercaya untuk memimpin Rote Talada (Termanu, Ba’a, Keka, Talae, Lole dan Bokay). Radja Christian J.M Amalo memindahkan pusat kerajaan sebelumnya di Talae Seda ke Feapopi Termanu. Wilayah landscape Rote Talada dibubarkan pada tahun 1928 menjelang penetapan swapraja Rote. Pada tahun 1928 diangkat Joel Simon Kedoh sebagai Radja swapraja Rote.
Christian J.M Amalo memiliki 4 orang anak yang terdiri dari 1 orang putra (Gasper Keluanan Amalo) dan 3 orang putri. Annie Marie Gilberthine Amalo adalah putri bungsu. Christian bersama istrinya yang bernama Cornelia Kedoh bersama anak-anaknya tinggal di Leli, Termanu.
Ketiga cucu perempuan dari Jeremias Michiel Amalo merupakan srikandi-srikandi Termanu. Anna Welhelmina Regina Amalo menikah dengan Joel Simon Kedoh, Radja Rote. Donna Adeleida Bertje Amalo-Djawa menikah dengan Don A. Nisnoni, Radja Kupang dan Annie Marie Gilberthine Amalo menikah dengan Herman Johannes (Prof. Dr. Ir. Herman Johannes).
Sumber :
1871, Dutch East Indies, Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië
1878, Dutch East Indies, Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië
1918, Dutch East Indies, Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië
1921, Volksalmanak Melajoe
1925, De Indische gids
1928, Dutch East Indies, Regeerings almanak voor Nederlandsch-Indië
1971, T. O. Beidelman,The Translation of Culture: Essays to E E Evans-Pritchard
1984, Soimun Hp, Prof. Dr. Ir. H. Johannes Karya dan Pengabdiannya
*Foto atau Gambar bersumber dari KITLV