Teori Dan Prinsip Administrasi Negara Menurut para Ahli: Henry Fayol, Necholas Henry, Hebert Simon, Stephen P. Robbins

 Teori Administrasi Negara Menurut para Ahli: Henry Fayol, Necholas Henry, Hebert Simon, Stephen P. Robbins

Teori administrasi menjelaskan upaya-upaya untuk mendefinsikan fungsi universal yang dilakukan para pimpinan dan asas-asas yang menyusun praktik kepemimpinan yang baik. Penyumbang utama teori administrasi ialah seorang industrial prancis bernama Henry Fayol.

Karena itu, setiap pemikiran tentang adminstrasi dan manajemen selalu diawali dari pemikiran Henry Fayol (1841-1952), dan Frederick Winslow Taylor (1856-1916). Henry Fayol disebut sebagai bapak administrasi (father of modern operational management theory).
Fayol menggunakan pendekatan berdasarkan atas administrative management (manajemen administrasi), sedangkan Taylor karena pengalamannya berdasarkan analisanya atas operative management (manajemen operatif). Manajemen administrasi adalah suatu pendekatan dari pimpinan atas sampai pada tingkat pimpinan yang terbawah. Sedangkan yang dimaksud dengan operarive management ialah pendekatan dari bawah ke atas.

 Fayol adalah seorang insinyur bangsa Perancis yang bekerja pada industri pertambangan. Berdasarkan studinya ia menarik kesimpulan bahwa prinsip-prinsip pokok administrasi dapat diterapkan pada semua bentuk organisasi. Permasalahan yang dihadapi oleh Fayol adalah bagaimana ia dapat menyelamatkan suatu perusahaan pertambangan yang menghadapi kebangkrutan.

Untuk menghadapi permasalahan kebangkrutan Fayol mencoba metode-metode pekerjaan dan perencanaan pekerjaan. Hasil karya ilmiah yang utama adalah Administration Industrielle et Generalle (General and Industrial Administration), setelah pensiun dalam usia 72 tahun ia mencurahkan diri dari sisa hidupnya dengan mendirikan Pusat Studi Administrasi dan mencoba untuk menerapkan idenya pada Administrasi Publik di Perancis.


Fayol memberikan tiga sumbangan besar bagi pemikiran administrasi dan manajemen yaitu (1) aktivitas organisasi, (2) fungsi dan tugas, (3) prinsip-prinsip administrasi dan manajemen.
Fayol juga merumuskan fungsi-fungsi administrasi atau fungsi-fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling (POCCC). Sedangkan Taylor, merumuskan prinsip-prinsip administrasi dan manajemen yaitu Palanning, Organizing, Actuating, Controling (POAC).

Prinsip-prinsip Administrasi

Prinsip-prinsip Administrasi Fayol 

Selanjutnya Fayol dalam Robbins (2001:380), mengemukakan prinsip-prinsip administrasi sebanyak 14 yaitu sebagai berikut. (1) Pembagian pekerjaan, prinsip ini sama dengan pembagian tenaga kerja menurut Adam Smith, spesialisasi meningkatkan hasil yang membuat tenaga kerja lebih efisien. (2) Wewenang. Manajer harus memberi perintah, wewenang akan membuat mereka melakukan dengan baik. (3). Disiplin. Tenaga kerja harus membantu dan melaksanakan aturan yang ditentukan organisasi. (4) Kesatuan komando. Setiap tenaga kerja menerima perintah hanya dari yang berkuasa. (5) Kesatuan arah. Beberapa kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan yang sama dapat diperintahkan oleh seorang manajer menggunakan satu rencana. (6) mengalahkan kepentingan individu untuk kepentingan umum. Kepentingan setiap orang, pekerja atau kelompok pekerja tidak dapat diutamakan dari kepentingan organisasi secara keseluruhan. (7) Pemberian upah. Pekerja harus dibayar dengan upah yang jelas untuk pelayanan mereka. (8) Pemusatan. Berhubungan pada pembandingan yang mana mengurangi keterlibatan dalam pengambilan keputusan. (9) Rentang kendali. Garis wewenang dari manajemen puncak pada tingkatan di bawahnya merepresentasikan rantai scalar. (10) Tata tertib. Orang dan bahan-bahan dapat ditempatkan dalam hal yang tepat dan dalam waktu yang tepat. (11) Keadilan. Manajer dapat berbuat baik dan terbuka pada bawahannya. (12) Stabilitas pada jabatan personal. Perputaran yang tinggi merupakan ketidakefisienan. (13) Inisiatif. Tenaga kerja yang menyertai untuk memulai dan membawa rencana yang akan menggunakan upaya pada tingkat tinggi. (14) Rasa persatua. Kekuatan promosi tim akan tercipta dari keharmonisan dan kesatuan dalam organisasi.

Prinsip Administrasi menurut Hebert Simon (2400:68),

Sedangkan Hebert Simon (2400:68), membagi empat prinsip-prinsip administasi yang lebih umum: (1) efisien administrasi dapat ditingkatkan melalui suatu spesialisasi tugas dikalangan kelompok, (2) administrasi ditingkatkan dengan anggota kelompok di dalam suatu hirarki yang pasti . (3) efisien administrasi dapat ditingkatkan dengan membatasi jarak pengawasan pada setiap sector da dalam organisasi sehingga jumlahnya menjadi kecil, (4) efisiensi administrasi ditingkatkan dengan mengelompokka pekerjaan, untuk maksud-maksud pengawasan berdasarkan: tujuan, proses, langganan, tempat.

    Focus utama teori Administrasi menurut Fayol dalam Adam Kuper & Jessica Kuper (2000:605), adalah penentuan tipe spesialisasi dan hirarki yang paling mengoptimalkan efisiensi organisasi. Teori administrasi dibangun atas empat pilar utama:yaitu pembagian tenaga kerja, proses skala dan fungsional, struktur organisasioanl dan rentang kendali (span of control)
Teori adminitrasi menurut Wiliam L. Mor.ow, dalam Ali Mufiz, (2004) sebagai berikut: (1) Teori Deskriptif adalah teori yang menggambarkan apa yang nyata terjadi dalam sesuatu organisasi dan memberikan postulat mengenai faktor-faktor yang mendorong orang berperilaku. (2) Teori Perspektif adalah teori yang menggambarkan perubahan-perubahan di dalam arah kebijakan publik, dengan mengeksplotasi keahlian berokrasi, penekanan teori ini ada adalah untuk melakukan pembaharuan, melakukan koreksi dan memperbaiki proses pemerintahan. (3) Teori Normatif pada dasarnya teori mempersoalkan peranan birokrasi. (4) Teori Asumtif, adalah teori yang memusatkan perhatiannya pada usaha-usaha untuk memperbaiki praktik administrasi. (5) Teori Istrumental adalah teori yang bermaksud untuk melakukan konseptualisasi mengenai cara-cara untuk memperbaiki teknik manjemen, sehingga dapat dibuat sasaran kebijakan secara lebih realistis.

        Teori dan Prinsip Administrasi menurut menurut Stephen P. Robbins dalam Ali Mufiz (2004), 

sebagai berikut: (1)Teori Hubungan Manusia. Teori ini semula dirintis oleh Elton Mayo. Pengembangan teori Mayo didasarkan pada penemuan selam memimpin proyek Hawtorne yang berada di leingkungan Western Electric Company pada tahun 1927-1932. (2) Teori Pengambilan Keputusan . Para pemikir yang menonjol dalam bidang ini adalah Simon, March, Russel Eckoff, Jay Forrester, Martin Starr dan Kenneth Boulding.dalam proses pengambilan keputusan para pemikir menyarankan dipergunakan statistik, model optimasi, model informasi dan simulasi. (3) Teori Perilaku. Teori perilaku sebenarnya bermaksud untuk mengitegrasikan semua pengetahuan mengenai anggota organisasi, struktur dan prosesnya. (4) Teori Sistem. Dalam teori ini, organisasi dipandang sebagai suatu system yang menampilkan karakteristiknya sebagai penerima masukan (input absorbers), pengolah (prosesor), dan penghasil (output generatot). Selanjutnya kerangka pemikiran system akan menunjukan dua hal: (a) bahwa perubahan dari atau dalam salah satu subsistem akan mengkibatkan perubahan pada subsistem-subsistem lainnya. (b) suatu system akan selalu berhubungan dengan system yang lebih besar. (5) Teori Kontigensi. Pada awalnya teori ini dipergunakan pada pengembangan struktur organisasi yang dirancang agar secara optimal dapat mengadaptasi teknologi dan lingkungan.

      Teori administrasi menurut K. Bailey, dalam Necholas Henry, (1988:31-34), 

yaitu ditingkat dari upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memperbaiki proses pemerintahan. Selanjutnya Bailey mengemukakan empat kategori teori administrasi public, dan setiap kategori teori mempunyai pusat perhatian yang berbeda satu sama lain. (1) Teori deskriptif atau deskripsi struktur bertingkat dan berbagai hubungan dengan lingkungan kerjanya. (2) Teoti Normatif atau nilai-nilai yang menjadi tujuan bidan ini, alternative keputusan yang seharusnya diambil oleh penyelenggara administrasi public (praktisi) dan apa yang seharusnya dikaji dan dianjurkan kepada pelaksana kebijakan. (3) Teori Asumtif, pemahaman yang benar tergadap realitas seorang administrator, suatu teori yang tidak mengambil asumsi model setan muapun model malaikat berkras (4) Teori Instrumens, atau peningkatan teknik-teknik manajerual dalam rangka efisiensi dan efektivaras pencapian tujuan publik.

Selanjutnya Herbert A. Simon ( 2004:26, mengatakn bahwa teori administrasi pada hakekatnya menyangkut batas-batas aspek perilaku manusia yang rasional dan yang tidak rasional. Teori administrasi menurut Simon adalah secara kahs juga merupakan teori rasionalitas yang diharapkan dan terbatas teori mengenai perilaku manusia yang mementingkan kepuasan karena ia tak memiliki kecerdasan untuk berusaha mencapai titik maksimum.
Jadi dapat dikatakan bahwa Teori Adminstrasi Publik adalahserangkaian konsep yang berhubungan dengan kepublikan yang telah diuji kebenarannya melalui riset, dalam hal pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.


Sumber:
  1. Harbani Pasolong. 2004. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta (12 – 17)
  2. Sundarson, dkk. 2006. Teori Administrasi Jakarta: Universitas Terbuka.



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel