Sembilan "Uku Rai" Di Sabu Raijua: Disebut Sebagai Upacara Hukum Adat Dalam Pelaksanaan Hukum Tuhan

 

sembilan acara hukum adat di sabu raijua
Seorang wanita suku Sabu sedang "hogo due" atau Masak Tuak Menjadi Gula Sabu

Sembilan "Uku Rai" Di Sabu Raijua: Disebut Sebagai Upacara Hukum  Adat Dalam Pelaksanaan Hukum Tuhan  

Orang Sabu Percaya bahwa mereka mendapatkan amanah atau perintah dari Tuhan sang pencipta. Amanah yang dimaksud dilaksanakan melalui acara adat seperti di bawah ini.

1. Puru Hogo

Diadakan pada bulan Kelila Wadu, saat akan dimulainya kegiatan iris tuak dan masak gula yang merupakan salah satu bahan makanan pokok orang Sabu.

2. Baga Rae

Diadakan pada akhir bulan Baga Rae, dengan tujuan :
Sebagai tanda akhir dari kegiatan iris tuak dan masak gula.Menyumbat mulut tanah agar jangan menelan korban. Mengecek tentang curah hujan pada musim penghujan yang akan datang.Memagari daerah agar terhindar dari musuh dan malapetaka.Mempererat tali persaudaraan antara warga udu dan kerogo.

3. 'Jelli Ma

Diadakan pada bulan Ko’o Ma sebagai upacara membersihkan kebun.

4. Hanga Dimu

Diadakan pada bulan Hanga Dimu, yakni Deo Rai dan Pululodo memulai panen Kacang Hijau dilanjutkan dengan acara Nga’a Hanga Dimu. Setelah itu baru warga boleh memulai panen kacang hijau.

5. Dab'ba

Dalam daur hidup dikenal tahap; lahir (metana), pemberian nama (pehune ngara), hapo (pengakuan tentang sahnya anak), daba (baptis), leko wue (belajar memakai pakaian), bagga (sunat) , at’ta ngutu (potong gigi), peloko nga’a (perkawinan) dan made (kematian). Daba merupakan rangkaian acara yang dilaksanakan pada hari ketiga setelah panen sorgum dan pesta pado’a. Daba diadakan pada bulan Daba Akki.

6. 'Banga Liwu

Diadakan pada bulan Banga Liwu (malam ke 9 dari bulan baru). Dalam rangkai upacara tersebut bertujuan untuk :
Mendinginkan obyek-obyek seperti kebun kapas, kebun kelapa, pinang dan kandang ternak.Penghormatan terhadap arwah leluhur dengan membawa sirih pinang ke pekuburan leluhur dan malamnya diadakan “Pe-do’a bui ihi”.

7. Hole (Gole Kowa Hole)

Dilakukan pada hari ke 7 setelah purnama pada bulan Banga Liwu. Salah satu tujuannya adalah melepaskan celaka ke laut serta menutup mulut laut agar hasil yang dari darat jangan terhisap atau tertelan ke dalam laut. Atau dapat dikatakan dengan istilah buang sial.

8. Hapo Ana

Merupakan acara pengakuan terhadap anak yang dilahirkan.

9. Made

Upacara yang bersangkutan dengan kematian.

___________ 
Artikel  ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan atau merevisinya. Silahkan tinggalkan komentar yang membangun di kolom komentar atau Hubungi kami.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel