|
Sumber Foto 📸 : Leiden University/Tiga budak perempuan di Buleleng tahun 1865. |
Ini Alasannyaa, Mengapa Budak Asal bali Sangat Laku Di Pasaran Pada Zaman Kolonial
Perdagangan Budak pada Abad ke 17-19: Budak Asal Bali Paling Diminati Pada Masa Kolonial Belanda. Budak Bali dapat berasal dari para tawanan yg tertangkap di medan perang, janda-janda tanpa anak, para penghutang, dan penjahat atau pelaku kriminal.
Perdagangan budak sebenarnya sdh ada sejak zaman Bali Kuno yang dibuktikan dengan adanya istilah budak yang tercatat di dalam beberapa prasasti. Namun, ketika bangsa-bangsa Barat mulai menginjakkan kaki di Nusantara, perdagangan budak Bali baru menemukan momentumnya untuk berkembang ke seluruh penjuru Nusantara dan bahkan ke seluruh dunia.
Perbudakan di Pulau Bali berlangsung selama abad ke XVII-XIX yg dimotori oleh VOC, pemerintah Hindia Belanda, serta raja-raja lokal. Dimana budak asal Bali sangat diminati karena memiliki kualitas yg lebih baik.
- Dijual Ke Berbagai negara
Budak asal Bali pada umumnya di jual di Batavia, dan daerah-daerah lainnya di Nusantara, di Afrika Selatan, dan pulau-pulau di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
- Budak Perempun yang Cantik
Budak perempuan Bali dikenal dngn kecantikannya, kebaikan hatinya, keterampilannya memainkan musik, dan pengetahuan yg baik tentang kesehatan, sehingga budak perempuan Bali sangat ideal dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga untuk mengurusi urusan dapur, sumur, dan kasur tuannya.
- Budak Laki-laki Bertubuh kekar dan kuat
Sedangkan, laki-lakinya dikenal bertubuh kekar, patuh dan mudah beradaptasi, sehingga sangat cocok diperkerjakan sebagai penjaga rumah, tentara, dan kuli-kuli di perkebunan milik pemerintah.
- Dijadikan Serdadu Belanda
Budak-budak Bali pada umumnya tinggal di rumah-rumah bangsawan atau birokrat Eropa, dan istana raja-raja, sebagai penjaga, pesuruh, pelayan, serta dlm kasus lainnya budak-budak tersebut juga dijadikan serdadu-serdadu Belanda.
Budak-budak Bali yang sdh terjual dipasaran harus taat kepada majikannya, mereka harus menurut kepada kemauan pemiliknya untuk melakukan apa saja.