Budaya Pehere Jara Di Sabu Raijua
Pehere Jara atau Pawai Kuda merupakan sala satu atraksi budaya bagi masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Atraksi budaya ini akan dilaksanakan pada masing-masing wilayah adat yg telah diatur berdasarkan kelender adat di tiap-tiap wilayah adat. Dimana, perlu kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Sabu Raijua memiliki 5 wilayah adat dengan sistem pemerintahannya .
Dalam kegiatan adat Pehere jara, masyarakat akan berbodong-bondong untuk membawa kuda Mereka ke lokasi kegiatan adat, yang dalam bahasa Sabu lokasi upacara pehere jara ini di sebut Nada.
Budaya Pehere Jara Di Sabu Raijua
Para penunggang kuda akan diiringi oleh alat musik tradisional Sabu Raijua yaitu tambur dan Gong , sambil membawakan kuda dengan pola membentuk lingkaran. Ada Juga beberapa kuda yang telah di latih kusus untuk melakukan gerakan menari sambil mengikuti irama musik. Kuda menari dalam istilah orang Sabu biasa di sebut Pehere Jara atau Ledo Jara.
Kuda yang akan mengikuti kegiatan adat Pehere Jara ini akan di hias dan di kalungkan giring-giring di lehernya oleh para pemilik kuda tersebut agar memiliki penampilan yang menarik .
Budaya Pehere Jara Di Sabu Raijua
Menurut beberapa cerita para narasumber, atraksi budaya Pehere Jara ini muncul ketika Sabu Raijua perna di serang oleh Hama Belalang.
Sala satu kegiatan yang dilakukan oleh para Mone Ama untuk mengusir hama belalang adalah melalui kegiatan pehere jara. Saat itu mereka percaya bahwa dengan hentakan kaki kuda, bunyi gong dan tambur serta bunyi giring-giring akan mampu mengusir belalang yang sedang menyerang tanaman masyarakat Sabu Raijua. Sekian tentang Budaya Pehere Jara Di Sabu Raijua Semoga bermanfaat